Monday, 6 July 2015

Berawal Dari Obrolan Selesai Makan

Banyak cara untuk kami tetap harmonis dan menjaga kemesrahan dalam satu atap. ya.., seperti itu, kadang kita bercanda, saling mengingatkan, gila-gila'an, tukar cerita, saling jail menjaili, dan ngobrol ringan selesai makan smile emotik


Sudah empat tahun lamanya kami bertarung bersama dalam satu rumah kontrakan. tidak saling menggurui satu sama lain, tidak saling mendahului satu sama lain. kita sama-sama belajar. bagaimana ketika kita nantinya sudah hadir ditengah masyarakat, setidaknya berguna. dan sanggup bertahan hidup mandiri.



Berpindah-pindah dari rumah kontrakan ke rumah kontrakan yang baru, begitulah cara kami selama ini menikmati hidup. bukan dalam artian kami adalah anak terbuang. bukan, kami hanya ingin hidup mandiri. itu saja.


Selama diperjalanan, gesekan itu hal wajar. namun kami selalu melewatinya dengan kebijakan sederhana, kekeluargaan. bagaimana mungkin suatu keluarga bertambah harmonis tanpa adanya ketegangan. ketegangan positif juga diperlukan dalam keluarga kecil seperti kami.


Kami menamainya SARASEHAN..
adalah sebuah wadah suka rela untuk menampung aspirasi tiap pemuda, seperti seni. tetapi kami tidak ada pakem-pakem kiblat tertentu. misalnya agama, Ras, dan budaya. kami disini mencoba lues dalam menikmati kehidupan dan menebar cinta kasih sayang, itu saja.


Ada beberapa gambar yang kebetulan kami abadikan :)


Ini dalam rangka Hari Pahlawan



Ini Hari Bumi


Terima kasih teman-teman... :)

Salam.

Tuesday, 10 February 2015

Tulisan diatas tulisan

Seperti biasa, sehabis menyusuri pedesaan. Saya menyempatkan berhenti sebentar untuk sekedar beristirahat dan menghabiskan sebatang dua batang nikotin. Kopi,saya cukup memesannya diwarung yang tidak seberapa jauh dari saya menepikan diri.

disebuah Gubuk, ber atap klaras kering diatasnya, ditambah potongan-potongan bambu kecil menambah kukuhnya gubuk kecil ini. Terlihat rapi sekali, dan cantik. Mungkin si pembuat sudah lihai dalam bidang bangun membangun gubuk

Menikmati suguhan yang ada, sampai klimaks. Secangkir kopi, gubuk, kesejukan, dan pemandangan.
Hmm...siapa bilang hidup itu indah?
Bukan sekedar indah, justru sangat sangat indah.hehehe..

Kopi didalam cangkir mulai asat, sedangkan kenikmatan menikmati suasana belum juga klimaks. "masih ingin berlama-lama disini" benak saya membisiki.

Tentunya, ketika saya hanya menikmati semua dengan berdiam diri, bukan hal mudah untuk menghabiskan secangkir kopi dalam waktu singkat.

Dengan berjalan-jalan disekitar gubuk, saya bisa menunda semuanya.

Belum jauh saya berjalan, terlihat setumpuk rumput mulai mengering. Tadinya saya ingin sekali membuat perapian. Tapi, bagaimana kalau ada yang memarahi saya? Karena letak tumpukan dan sawah berdekatan.
Agrh..

Kembali ke posisi semula, duduk dilencak gubuk.
Sembari mengayun-ngayunkan kaki, saya melirik kesana kemari. Tanpa disengaja, melihat sebuah kertas kecil,ternyata struk belanja.
Saya memungutnya, membuka kertas struk yang sengaja digumpalkan pemiliknya.

Setelah terbuka, saya mendapati sebuah tulisan diatas tulisan.
" tolong ambilkan barang ditempat biasanya"
Entah apa arti dari tulisan itu.

Yang jelas saya bersemangat hari ini, gembira, dan klimas.

Jam digital menunjukkan angka 02.15
Waktunya bersilaturahmi kerumah si mbah.
Kopi saya habiskan, dan kambali berpetualang.

Salam.

Saturday, 17 January 2015

Loteng, Tempat sekedar melepas penat.

  Sengaja saya sedikit mengangkat kepala dan menyanggahnya dengan tangan kanan, sembari duduk diatas rumah menikmati bunga-bunga yang saya tanam beberapa hari yang lalu, sebelah tangan kiri terselip dijari-jari sebatang sisa semalam.
hmmm... rasanya benar-benar indah pagi ini.

Kenapa saya menciptakan suasana seperti ini baru sekarang disini??  Dalam benak berbisik.
entahlah... yang jelas saya merasakan sedikit tenang sekarang.

      Saya tidak ingat, kapan terakhir kali suasana seperti pagi tadi terjadi. saat kesegaran bunga-bunga mengaburkan masalah dan mengambil alih, saat tamparan semilir angin membuat saya terbangun, terbangun dari belenggu kesombongan, terbangun dari kelupaan akan adanya engkau, terbangun dari angan-angan, dan saat hangatnya mentari memberi kehangatan rohani.

Tidak lama saya memejamkan mata.....


Belum sampai klimaks saya menikmati semua ini.
Suara panggilan dari bawah merobek semua yang terjadi.

aaaagggrrhhh......


akan aku ciptakan kembali besok..
kenapa harus besok???
setiap manusia kan punya waktu sendiri-sendiri, dan itu Hak setiap yang memiliki..

sekali lagi saya menjerit dalam hati...

kenapa harus pagi ini??
kenapa???
Kita kan yang mempunyai waktu, kenapa harus aku sia-siakan..
seharusnya aku bisa menikmati sewaktu-waktu..
kapan saja..dimana saja...
tidak ada besok atau lusa..
waktuku ya waktuku...
kapan saja aku bisa menikmatinya..
sekali lagi..
tidak ada ini itu...
lagi-lagi, saya menjerit dalam hati...

Cukup lama saya berada diatas loteng, dan cahaya matahari sudah tak sehangat pagi.
Waktunya saya kembali Bekerja.


( Bumi keroncong, kota cisadane 2014 )

...Salam...

Thursday, 15 January 2015

Bukan Kesengajaan

      Sebuah angkot warna biru yang ber angka 01, saya menaikinya di depan rumah sakit Anisa, karena cuaca sudah sedikit mendung, wajarlah kalau saya sedikit terburu-buru supaya tidak ada yang namanya basah kuyup.
di dalam angkot hanya ber isi lima orang bersama supirnya, Kita saling berdiam tanpa ada komunikasi sedikitpun hanya sekedar melirik sesama penumpang sesekali , tidak lama angkot berjalan naiklah seorang bocah membawa kecruk bersama'an dengan turunnya hujan.

( duuhh.. beradegan hujan-hujanan nih sepertinya :D )

      Selama perjalanan suara kecruk mengajakku memutar kembali pada dunia saya dulu,  Crung..Crung..Crung..Crung... si bocah memainkannya dengan wajah kosong sambil memandang ke arah luar dan sedikit melemas, mungkin belum terisi perutnya atau mungkin ada beberapa pikiran yang membuat dia begitu, tapi entahlah yang jelas dengan adanya dia di pintu angkot, saya sedikit terhibur.

         Sebentar lagi sudah sampai, sayapun mengambil uang recehan dalam saku, karena didalam tidak berdesakan dan hanya terisi beberapa orang saja, saya tidak perlu miring-miring untuk mengambil uang di saku.biasanya sih begitu hehhe....
dengan maksut mengeluarkan recehan sebagian untuk membayar angkot sebagian lagi untuk si bocah tampan ini.

           Kiriiiii baaang....

      Suara renyah datang dari bangku dekat supir, ketika saya melihat kebelakang ternyata saya juga harus turun, dan hujan semakin deras.
Laju mobil semakin pelan dan pelan-pelan menepi.
       
         Sebelum si supir memberhentikan mobilnya dan menurunkan penumpang yang tidak lain adalah si mbak berambut panjang, saya pun tiba-tiba loncat dari angkot, mungkin karena melihat hujan yang semakin deras saya dengan spontan melompat dari angkot dilanjutkan menyebrang..

Tanpa disadari saya melihat ke arah angkot yang tadi saya tumpangi, saya melihat kepala sang supir nongol di cendela mobil dengan mata menatap saya sinis. saya juga demikian, yang ada dipikiran saya waktu itu. kenapa supir itu melihat saya begitu, apa salah saya?? Biarlah.. yang penting saya gak macam-macam dan merasa benar.
 
Pun melanjutan menyebrang.
Sesampai didekat pasar jati saya merasakan ada sesuatu dalam genggaman, ketika saya lihat ternyata yang saya genggam adalah uang lembaran duaribu rupiah dengan seribu uang logam.
ahhh.. saya langsung ngeh, ternyata kenapa supir angkot tadi melihat saya dengan sinis..

YA...saya belum bayar angkotnya,,hahahhaha...

Perasa'an tidak enak masih melekat sampai dikediaman saya dan sampai sekarang..
semoga bertemu kembali dengan angkot dan supir yang sama. :)


Buat bang supir, saya minta maaf sangat..sumpah saya tidak bermaksut begitu..saya melakunya dengan tidak sengaja :) MAAF...


SALAM.

Monday, 12 January 2015

AKU, KAMU, DAN BUNGKUS SNACK

         Kejadian konyol itu masih melekat dalam ingatan saya, tetapi tanggal berapa saya masih mengingat-ngingat, yang jelas saya masih berseragam biru putih dan waktu itu tepat hari senin.yang biasa kita sebut dalam perkumpulan "Hari bolos bersama" :D hehe..

       Hari senin, tidak tau kenapa rasa rajin hinggap dalam diri saya hari itu, padahal senin-senin sebelumnya kita gak pernah kelewatan menikmati libur yang kita ciptakan ( sekumpulan :D ).
rasanya seperti berada dalam kesepian,
"mereka pasti sudah kumpul"  dalam hati ngomel sendiri.

       Tiba-tiba, "tak kiro awakmu melok arek-arek" (Saya kira Kamu ikut serta bersama Teman-teman).
Seketika membuka pintu ruang kelas, suara sapaan itu datang dari salah satu teman sekumpulan,
 yahhh.... hari senin gak jadi sepi. saya kembali bergumam.:)

Kita berdua memilih sebangku agar bisa ngobrol berdekatan dan mengakhiri kesepian Kita berdua,hihiihi.
"Kenapa gak ikut anak-anak kamu??" Tanya Saya ingin tau alesannya..
"Aku tadi dianterin Kakak sampai pintu pagar sekolah, mau membalik arah diparkiran ada banyak Guru" hahahha.... Dia sembari tertawa lepas..
.."Lah, kamu kenapa gak ikut??" Dia balik tanya..
.."tadinya mau ikut, aku sudah nyiapin selembar surat ijin, gak tau tiba-tiba aja pengen masuk" hheehe..

        Pelajaran tak kunjung berlangsung, Guru-gurunyapun enggan mengajar diruangan kelas kami. Iya, kita sudah hampir kurang lebih  dua bulan tidak deberi guru pengajar, mungkin karena diruangan kita murid-muridnya terlalu jenius :D hahahhaha...
Dengan suasana ruangan yang ramai kita ber dua memilih keluar kelas dan akhirnya berdiam disebuah lorong yang berada disamping kelas kita..

       siang menjelang, kita masih bersama disebuah lorong..
.." aku lapar " kata temanku sambil cengangas-cengenges..
.." ayo ke bu enden" jawabku mengajak.
" masalahnya, aku tadi lupa belum dikasi sangu" hehhe..
" nah, masalahnya juga aku mengajak kamu biar ada yang traktir jajan,aku juga tadi belum dikasi sangu" dengan perkataan yang hampir serupa. hahha..

      Lengkaplah penderita'an kita berdua :)

      Hingga akhirnya moment konyol tertulis..
Kita sudah berada pada jamnya orang-orang sedang ngemil dikelas bro, bagaimana kalau kita menelusuri sepanjang jalan ruangan sekolah ini..(ide sia-sia sih sebenernya.hahhaha)
Ya,, sudah terbiasa disekolahan kami ..pergantian jam pelajaran adalah waktu yang tepat untuk membeli cemilan dan diabawa masuk keruangan kelas dan dinikmati ketika guru sedang menerangkan,hahhaha...murid yang cerdas..

    Sepanjang ruangan kita bergumam " gak enak ya kalau gak ada anak-anak, kalau ngerti gini  tadi memilih bersamanya"hehhe.. :)
dengan menahan rasa yang tidak nyaman, kita mengalihkan dengan bercanda..hanya dengan bercanda kita bisa menahan sementara rasa lapar,,hahhaha..

    Ditengah asyiknya bercanda, kita mendapati sebuah bungkus snack yang sengaja dibuang dari celah cendela, mungkin karena si pembuang ketahuan nyemil sama gurunya.hehhe :) kapok.
kita ber dua saling melihat dan sama-sama tersenyum, itu tanda sepemikiran,sepemahaman dan sepenanggungan. jadinya kita gak usah ngomong cukup memberi isyarat..

    Karena kita sudah sepemahaman, kita langsung beradegan saling dorong mendorong seperti halnya orang bertengkar, hahahhahahahha...
Sampai akhirnya teman saya pura-pura terjatuh dan mengambil sebungkus snack yang masih berisi itu..dilanjutkan dengan berjalan meunuju lorong kembali..

"Alhamdulillah" teman saya berucap syukur, seperti sedang mendapatkan sesuatu yang berharga.
Sayapun hanya tertawa sambil berkata " KITA INI PARAH SEKALI YA" hahaha..


...Dan pada akhirnya.....Snackpun habis dengan sekejap :)



(terima kasih untuk cerita ini bro, kita simpan untuk besok keta ceritakan kembali dalam bentuk canda'an :) )
Maaf aku mengingkari janji, kamu bilang cerita ini cuman kita yang tau kan?? hehhehehe

Salam.

Sunday, 11 January 2015

JANGAN PANIK SAYA TIDAK GILA

" Tak kenal maka tak sayang " iya kaan :)
kata itu seakan melekat dan mengajak saya untuk terus mencari banyak teman.
mengapa?
Ya, karena saya sangat menghargai sebuah keakraban.


Zhe Ghileh Thakberes..

dipanggil Zhe...

Itu adalah nama saya di jejaring sosial. saya mencomotnya dari bahasa daerah ( Madura ), yang kira kira artinya begini.

Yang Gila...


Tapi santai saja, tidak usah panik, saya tidak gila kok. tapi jujur, terkadang saya memperoleh inspirasi dari mereka orang orang gila dijalan.


Dari mereka saya belajar tentang kemerdekaan. Tentang bagaimana memandang hidup ini penuh tawa. Ya, Tertawa dan selalu tertawa.


Andai saya seperti mereka.. Dalam artian.. Tak takut dihina dan tak ingin setiap saat dihormati, pastilah saya orang yang paling merdeka di dunia ini.

Saya ingin mengucapkan satu hal ( seperti judul novel perdana masbro acacicu ). Jangan panik saya tidak gila.

Terakhir, perkenalkan nama saya M Miftahul Choiri. Tapi saya lebih senang bila anda memanggil iif saja. Terima kasih sebelumnya.

Salam.